PENYULUHAN
KLIMAKTERIUM/MONOPAUSE)
![]() |
|||||
![]() |
![]() |
||||
1. FITRIANI
2. NURFADYLLA
3. ERAWATI
Akbid
Batari Toja Watampone
2012/2013
SATUAN
ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan:
Monopause
Sasaran : Peserta Ibu-Ibu Lanjut Usia
Waktu : 20 Menit
Tempat : Kampus Batari Toja Watampone
A. TUJUAN
1. Tujuan
Umum :
Setelah selesai
mengikuti penyuluhan tentang menopause, klien memahami pengertian dan pemahaman
mengenai menopause termasuk gejala yang menyertai, dan cara menghadapi
menopause.
2. Tujuan
Khusus :
a. Memahami
pengertian dan pemahamanan mengenai menopause
b. Memahami
gejala yang menyertai
c. Memahami
cara menghadapi menopause
B. MATERI
1. Pengertian
Monopause
2. Tahap
Monopause (pra menopause, peri menopause, dan menopause)
3. Gejala
Monopause
4. Perubahan
yang terjadi saat Monipause
5. Cara
Mengatasi Monopause
C. METODE
1. Ceramah
D. MEDIA
ALAT
1. Leaflet
2. Slide
E. SUMBER
1. Korie.
2010. 100% Sembuh tanpa Dokter.
Jakarta. PT. Buku Kita.
2. Nogroho,
Taufan dan Ali Setiawan. 2010. Kesehatan
Wanita, Gender, dan Permasalahannya. Yogyakarta: Nuha Medika.
3. Rahmah,
Sitti. 2012. Kesehatan Reproduksi.
Watampone.
4. Vini,
Theresia. 2008. Buku Pintar Nyeri Otot
Tulang. Jakarta: PT. Erlangga.
5. Nogroho,
Taufan. 2010. Buku Ajar Ginekologi untuk
Mahasiswa Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika.
F. PENANGGUNG
JAWAB
1. Fitriani
MATERI
PENYULUHAN MONOPAUSE
PENDAHULUAN
Menopause, peristiwa ini sangat
alamiah dan normal terjadi pada seorang wanita banyak keluhan yang dirasakan
namun biasanya hanya ditanggapi sebagai proses menua atau disangka penyakit
lain, sehingga tidak mendapat pengobatan yang sesuai.
A. PENGERTIAN
Monopause
suatu akhir proses biologis dari siklus menstruasi yang terjadi karena
penurunan reproduksi hormon Estrogen yag dihasilkan ovarium. Hormon estrogen
berfungsi sebagai pengawas siklus ovulasi yakni saat indung telur mulai melepas
sel telur ke dalam tuba falopi dan mengembangkan payudara wanita serta rahim.
Hormon estrogen memiliki pengaruh yang cukup besar dalam tingkat kesehatan
wanita baik fisik maupun psikologis (emosional).
Penurunan
kadar Estrogen, menyebabkan periode menstruasi yang tidak teratur, dan ini
dapat dijadikan petunjuk terjadinya monopause.
B. TAHAP MONOPAUSE
1. Pra Monopause
a. Fase antara usia 40 thn dan
dimulainya fase klimakterium (pra monopause)
b. Gejala :
-siklus
haid yang tidak teratur
-pendarahan
haid yang memanjang
-jumlah
darah haid yang banyak
-nyeri
haid
2.
Peri Monopause
a.
Fase peralihan antara pra monopause dan pasca monopause
b.
Gejala :
-siklus
haid yang tidak teratur
-siklus
haid yang panjang
3.
Monopause
a. Haid alami terakhir akibat
menurunnya fungsi estrogen dalam tubuh
b. Keluhan-keluhan yang timbul pada
monopause :
Keringat
malam hari, mudah marah, sulit tidur, haid tidak teratur, gangguan fungsi,
seksual, kekeringan vagina, sering terasa panas, gangguan pada tulang, badan
bertambah gemuk, gelisah, rasa khawatir, sulit konsentrasi, mudah lupa, sering
tidak dapat menahan kencing, nyeri otot sendi, stres, depresi.
C. GEJALA MONOPAUSE
1.
Periode haid yang tidak teratur:
·
Siklus haid menjadi pendek atau
panjang.
·
Perdarahan biasa atau menjadi sangat
banyak.
·
Perdarahan berupa bercak-bercak
diluar siklus haid
·
Ovulasi yang tidak teratur
·
Tingkat kesuburan soerang wanita
menurun
2.
Sensasi semburan panas ( Hot
Flashes ):
·
Terjadi pada 80% wanita Amerika.
·
Sensasi semburan panas terjadi
secara mendadak.
·
Terutama dirasakan pada bagian muka
dan leher.
·
Berlangsung selama 30 detik sampai 5
menit .
·
Dapat terjadi setiap saat.
·
Biasanya berakhir beberapa tahun
pasca menopause.
3.
Masalah vagina dan atau kandung kemih:
·
Kulit daerah genitalia menjandi
kering dan tipis.
·
Dispareunia ( nyeri saat
bersanggama)
·
Resiko infeksi vagina meningkat.
·
Masalah saluran air seni ( infeksi
dan inkontinensia / “ngompol” )
4. Masalah seksual:
·
Perubahan pandangan terhadap
hubungan seksual.
·
Berkurangnya hasrat seksual.
·
Hal yang sering menjadi masalah :
membangkitkan gairah dan kenyamanan dalam hubungan seksual.
·
Perasaan terbebas dari kemungkinan
kehamilan (namun seorang wanita harus menggunakan kontrasepsi
sekurang-kurangnya satu tahun setelah haid terakhir)
·
Tidak terbebas dari resiko untuk
mengalami Penyakit Menular Seksual
5.
Rasa lesu dan gangguan tidur:
·
Gangguan terhadap pola tidur
·
Sering terbangun pada dini hari
6. Perubahan perasaan:
·
Perasa dan depresi
·
Cemas
7.
Perubahan bentuk tubuh
·
Pinggang menebal.
·
Hilangnya masa otot.
·
Bertambahnya timbunan lemak.
·
Hilangnya elastisitas kulit.
8.
Keluhan lain :
·
Nyeri kepala.
·
Gangguan daya ingat (pelupa).
·
Nyeri persendian dan kaku otot.
·
Gangguan konsentrasi dalam berpikir
D. PERUBAHAN YANG TERJADI SAAT
MONOPAUSE
1. Perubahan organ reproduksi
-Akibat
berhentinya haid, berbagai reproduksi akan mangalami perubahan.
2.
Perubahan hormon
-Hormon
estrogen yang menjadi berkurang. Meski perubahan terjdi juga pada hormon
lainnya, seperti progesteron. Namun, hormon estrogen yang berpengaruh langsung
kondisi fisik tubuh seperti haid menjadi sedikit, jarang, bahkan siklus haidnya
mulai terganggu, hal ini disebabkan tidak tumbuhnya selaput lendir rahim akibat
rendahnya hormon estrogen.
3.
Perubahan fisik
-
Keluhan
ketidak nyamanan yang timbul dalam kehidupan sehari-hari.
4.
Perubahan emosi
5.
Perubahan kulit
6.
Perubahan pada mulut
7.
Perubahan pada indera perasa
E. CARA MENGATASI MONOPAUSE
1.
Konsumsi susu, namun jika anda tidak
menyukai susu dapat diganti dengan mengkonsumsi tahu, tempe atau sayur,
tentunya dengan dosis yang lebih rendah. Misalnya, 50 gram tempe atau 120 gram
tahu yang mengandung fitoestrogen, cukup untuk sehari.
2.
Dalam memasak jenis sayuran apapun
jangan terlalu lama karena vitamin yang terdapat dalam sayuran akan larut dalam
air bila dimasak terlalu lama.
3.
Cobalah mengganti minyak goreng
dengan minyak zaitun atau mentega rendah kalori untuk memasak makanan anda baik
dalam menumis atau hanya menggoreng biasa, agar tidak terlalu banyak minyak
yang masuk ke dalam tubuh.
4.
Mengkonsumsi vitamin dengan dosis
yang tepat, terutama vitamin A dan D. Karena vitamin A dan D tidak dengan mudah
dikeluarkan oleh tubuh, jika berlebihan dapat menimbulkan racun dalam tubuh.
Jangan sembarangan mengkonsumsi vitamin A dan D. Dosisnya harus tepat, karena
kedua vitamin itu tak bisa dikeluarkan begitu saja dari dalam tubuh. Selain
itu, jika terus dikonsumsi, bisa-bisa malah menimbulkan racun di dalam tubuh.
5.
Minuman dan makanan yang harus
dihindari untuk memperlambat datangnya menopause antara lain kafein, kopi,
alkohol, minuman bersoda, rempah-rempah dan makanan berlemak.
6.
Bersikap sabar dan berusaha menerima
kenyataan, karena bagaimana pun, menopause pasti akan datang. Tentu saja,
anggota keluarga yang lain harus lebih bijaksana menghadapi sikap wanita yang
menopause.
DAFTAR
PUSTAKA
Korie. 2010. 100% Sembuh tanpa Dokter. Jakarta. PT.
Buku Kita.
Nogroho,
Taufan. 2010. Buku Ajar Ginekologi untuk
Mahasiswa Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Nogroho,
Taufan dan Ali Setiawan. 2010. Kesehatan
Wanita, Gender, dan Permasalahannya. Yogyakarta: Nuha Medika.
Rahmah, Sitti. 2012. Kesehatan Reproduksi. Watampone.
Vini, Theresia. 2008. Buku Pintar Nyeri Otot Tulang. Jakarta:
PT. Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar